tahu belum tentu mengerti,
mengerti belum tentu paham,
berpikirlah, karena berpikir itu adalah usaha

Sabtu, 01 Oktober 2011

Bahagiamu

Hey, kamu memang seseorang yang mampu berkarya di hatiku
menumbuhkan rasa dan amarah di lain waktu
ku kini semakin hidup, kala bersamamu
namun ku hampa bila hari ini senyummu bukan untukku

tapi kusadari, kau pergi karna tingkahku
yang memang tak pernah menghormatimu
sebagai seorang Ibu dari anak - anakmu nanti
aku kini mampu lega dan tersenyum

walaupun kamu bukan menjadi bagian dariku lagi
itu tidak berarti aku tidak menyayangimu
sungguh aku begitu menginginkanmu seperti waktu itu
tapi aku sadar aku takkan mampu menjadi diri yang kamu senangi

maka dari itu, biarkan aku menjauh darimu
setidaknya aku takkan terluka saat seseorang memelukmu
dan kamu tersenyum bahagia dengannya
dan tolong, biarkan semuanya berjalan seperti ini

aku masih bisa menyusun cerita tentang seseorang yang baru
memang tak seindah dirimu
tapi setidaknya aku mampu menghapusmu
sedikit demi sedikit dari relung kenanganku.....yang indah....

Kamis, 04 Agustus 2011

Senyummu bukan Bahagia

Peristiwa hari itu masih melekat di benakku
Saat Dia pegang tanganmu erat
dan kau hanya tersenyum kepadaku
Tapi kenapa dalam beningnya matamu hari itu
Ada air yang mengalir keluar?

Banyak hal belum ku ketahui dalam dirimu waktu itu
Belum cukup waktu selama kita berdua
Untuk sekedar memahami maumu dan hatimu
Dan sekarang semuanya jelas dan semakin jelas
bahwa senyum waktu itu bukanlah senyum bahagiamu

Selasa, 05 Juli 2011

senyum itu indah

Hanya untuk sekali ini saja aku berharap mampu melihat senyummu
karna ku takut kau kan pergi lagi seperti waktu itu
hari dimana hanya tinggal jejak senyum yang kau lukis
di bingkai cerita atas namaku dan namamu
walau ku tau ini bukanlah hal yang sulit
tapi sangat berharga untukku
walau kau anggap ini bukanlah hal yang mampu buatku bertahan
walau ini hanya sebuah permintaan kecil
aku tetap ingin sekali lagi melihat senyummu
senyum yang dikala hujan memberikanku kehangatan
senyum yang memberikan embun penyegar saat ku mulai kepanasan
senyum yang selalu bersinar saat ku di kegelapan
yang tau aku sebenarnya
yang mampu menahan pedih yang aku timbulkan
aku merindukan senyummu lagi
walau untuk sesaat, tapi ku sangat berharap kau bisa memberikan senyum itu
untukku.

Rabu, 01 Juni 2011

penyesalan sering datang terlambat

saat ini ku hanya bisa tersenyum
mengingat sosok suci yang dulu slalu kurindu
melepas sesal dan amarah
yang tak terbendung karna sebuah pengkhianatan
memang aku tak pernah mengerti
akan hati yang lembut di balik wajah manis itu
tapi aku tau, kini tak lagi berarti
hanya mencoba tuk lupakan
kisah yang belum selesai ditulis
atau mungkin saja hanya sampai disini
aku juga tidak mengerti
apakah ada seseorang
yang mau memberiku sebuah kesempatan
hanya untuk tau dan mengerti
apa yang harus dan memang harus kulakukan
dan sampai saat ini memang belum ada
bahkan untuk seseorang, hati yang terbuka.

Jumat, 15 April 2011

bicara tentang kebenaran

tulisan ini termuat karena aku merasa geli hati melihat kondisi sekitar,
orang yang sudah jelas mempermalukan diri dan komunitasnya masih bisa di jadikan seorang idola dan bahkan di jadikan pujaan,
lebih parah lagi, tak satupun yang mau mengakui kesalahan yang dilakukannya.
faktanya, akan terus terusan ada "kambing hitam" yang menjadi penyelamat bagi orang-orang munafik itu. kenapa ini terjadi?
inilah dunia yang kita tinggali sekarang, semut di seberang lautan bisa tampak, tapi gajah di pelupuk mata tak kelihatan...
haha...aku geli sendiri saat membaca sebuah status facebook yang katanya"
OMG...how about our future, while that boy kissing with girl friend in the public area", padahal tanpa dia sadari orang yang paling dekat dengan dia telah melakukan hal itu hampir di tiap bersama teman prianya. sungguh menyedihkan saat semua orang hanya mampu menilai orang lain, tapi tak mampu menilai dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya yang seharusnya ia beri lebih perhatian.

aku lemah

tabir yang slama ini ku tutupkan untuk menyembunyikan diriku yang sebenarnya belum juga ada yang mampu melepasnya,
huuuh, kadang ku berharap seseorang akan hadir untuk memberikan seteguk air, karena ku lelah terus menerus menggantungkan tabir ini hanya untuk menghindar dari kicauan dunia luar yang akan mencerca tentangku,
tiap pertanyaan hanyalah tentang apa dan mengapa....
apa yang terjadi denganku?
mengapa ini terjadi kepadaku?
aku berharap dia yang menjawabnya,
tapi semuanya hanya harapan yang tinggal harapan, ku lelah terus berharap yang tak pasti. Namun ku juga tak mampu lari dari kenyataan bahwa hati ini tetap menoleh kepadanya yang terus berjalan menjauh.
apa yang membuatmu jauh?
mengapa kau ingin menjauh?
aku memang tak sempurna, tapi aku bisa janjikan aku akan jadi seseorang yang bisa kau andalkan.
kalau memang ini sudah terlambat, aku kan mengulang waktu agar kau bisa terima aku apa adanya...
kalau itupun tak mampu buatmu mengerti, jangan salahkan aku saat ragamu terkubur slamanya disini.

Sabtu, 19 Maret 2011

alunan malam

malam ini telah bernyanyi dan menemani sepi
arti sebuah hal indah yang dulu pernah kumiliki
mungkin sejenak dapat aku lupakan
dengan minuman keras yang ku genggam
atau mengiriskan pecahan kaca di lengan
agar ku dapat melupakan sakit ini
aku hanya ingin lupakan semua tentang lembaran ini
malam pun berbisik dan menangis
menyayangkan pikiran dan kehidupan yang ku pendam
hanya mampukah aku bertahan tanpa harga diri
yang kau buang jauh saat mencampakkan aku

Selasa, 22 Februari 2011

buku lama

kulihat tumpukan kertas di atas meja pagi ini
kira-kira ada puluhan lembar
mataku pun tertuju pada satu buku dari sekian buku itu

kulihat nama yang terukir di halaman depan
namanya sangat tidak asing bagiku
tapi entah siapa?

ku mulai mencari tau tentang nama itu
selembar demi selembar ku buka buku tadi
ku baca kata per katanya

tapi dari semua halaman yang telah ku baca
tak satupun kata yang memberi arti nama tadi
ku mulai mencari kembali di tumpukan buku

disana kulihat namanya slalu ada di halaman depan tiap buku
ku mulai menata kembali buku-buku yang ada
karna tanganku mulai lelah mencari

kupikir apalah artinya sebuah nama
tapi ternyata hati ini tambah berontak
masih tetap saja ingin tau siapa sebenarnya pemilik nama itu

begitu hebatkah dia?
begitu banyak buku yang telah dibuatnya
dan mengapa ada di mejaku hari ini?

tiap nama itu muncul, pertanyaan baru juga mulai bermunculan
bak jamur di musim hujan
semakin menyesakkan ruang pikirku

dan akhirnya ku mulai menyadari
ternyata yang ku baca tadi hanyalah potret lama
tentang masa lalu yang kuberi judul "buku lama"...


hembus angin tlah berlalu

sejengkal kini langkah tlah kutapaki
mulai kembali bertanya pada rumput-rumput
tentang luka yang membekas di raganya
kapan terakhir kali ia menampakkan wajahnya

dari kejauhan ku slalu menggantungkan hati
berharap cemas kan ada yang memetiknya
namun dalam batas mata terbuka
aku hanya mampu melihat bayangan

sejenak ku diam dan tak bersuara
padahal ku sangat ingin berbicara
karena suara itu...
yang biasa terdengar kini sedikit tenggelam

telah hadir cerita tentang pemilik bayangan tadi
bertubuh sedang dan berwajah seri
slalu terbawa di tiap mata terbuka maupun tertutup
tapi cerita hanya tetap sebuah cerita

kini tenangnya hembus angin yang mampu kurasakan
nafasku hanya mampu sekedar melepas lelah
karena hari ini...
hembus angin tlah berlalu